Jurnal Menata : Jurnal Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
http://jurnal.staiyaptip.ac.id/index.php/menata
<div class="WaaZC"> <div class="RJPOee EIJn2"> <div class="rPeykc uP58nb PZPZlf" data-attrid="SGEParagraphFeedback" data-hveid="CAMQAQ" data-ved="2ahUKEwivutP6iouJAxXLoWMGHfHoNcsQo_EKegQIAxAB"><span role="heading" aria-level="2">Menata merupakan Jurnal Manajemen Pendidikan Islam yang mengkaji tentang : Fungsi-Fungsi Manajemen Pendidikan, Komponen Sistemik Manajemen Pendidikan, Filsafat Manajemen Pendidikan, Kepemimpinan Kependidikan, Manajemen </span><span style="font-size: 0.875rem;">Kurikulum Pendidikan, Manajemen </span><span style="font-size: 0.875rem;">Sarana, </span><span style="font-size: 0.875rem;">Keuangan, Manajemen Kesiswaan, Manajemen Pondok Pesantren, Manajemen Sekolah dan Madrasah, Manajemen Lembaga Pendidikan Informal dan Non Forma dan e</span><span style="font-size: 0.875rem;">valuasi Manajemen pendidikan.</span></div> </div> </div>en-USThu, 02 Jan 2025 22:54:53 +0700OJS 3.3.0.13http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss60Dynamics of Conflict in Islamic Educational Institutions
http://jurnal.staiyaptip.ac.id/index.php/menata/article/view/487
<h2><em>The research aims to determine the Management of Inter-Individual Conflicts that occur in educational institutions, including the Management of Conflicts Between Individuals and Groups and the Management of Inter-Group Conflicts in Educational Institutions. The findings of the study explain that the Management of Conflicts between individuals in educational institutions is carried out by the leaders and members of educational institutions by considering psychological needs, namely the need to be treated as a person, the need to have some control, the need for self-esteem and the need to be a consistent person. Management of Conflicts between individuals and groups in organizations is carried out by the leaders and members of educational institutions in accordance with the conflict management style which includes integrating (uniting), obliging (helping), dominating (dominating), avoiding (avoiding) and compromising (compromising) between the conflicting parties. Management of Conflicts between groups in educational institutions is carried out by the leaders of educational institutions and members with resolutions, namely decisions or consensus in the form of requests or demands set at meetings or deliberations, negotiation is a bargaining process by negotiating to give or receive in order to reach a mutual agreement between one party and stimulation is a way of managing conflict by giving encouragement is a difficult challenge for a leader.</em></h2>Iswandi Iswandi, M. Syahran Jailani, Sesra Budio, Alwizra Alwizra, Soibatul Aslamiah Nasution
Copyright (c) 2025 Jurnal Menata : Jurnal Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
http://jurnal.staiyaptip.ac.id/index.php/menata/article/view/487Wed, 01 Jan 2025 00:00:00 +0700Penerapan Konsep Pelayanan Prima Lembaga Pendidikan Islam di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat
http://jurnal.staiyaptip.ac.id/index.php/menata/article/view/497
<p>Sekolah berkewajiban memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam mendidik warga negara. Kementerian agama merupakan lembaga yang melakukan pembinaan dan pelayanan kepada sekolah-sekolah keagamaan Islam melalui personil-personil yang diamanahi tanggungjawab oleh negara untuk melakukan pengelolaan sekolah. Kantor kementerian agama memberikan pelayanan kepada sekolah-sekolah keagamaan yang melakukan pengelolaan sekolahnya yang dilakukan oleh sumber daya manusia yang diberi amanah tersebut. Pelanggan kementerian agama dalam hal ini yaitu lembaga-lembaga pendidikan mulai dari RA sampai Madrasah Aliyah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan konsep pelayanan prima di kantor kemenetrian Agama Kabupaten Pasaman Barat. Sumber data diambil dari 25 orang informan melalui wawancara mendalam yang dipilih menggunakan teknik <em>purposive sampling</em>, seluruh informan merupakan 15 orang pegawai di kantor Kementerian Agama dan 10 orang unsur sekolah yang mendapatkan pelayanan di kementerian agama Kabupaten Pasaman Barat. Hasil analisis menunjukkan bahwa Bidang pelayanan yang dilaksanakan di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Pasaman Barat: Pelayanan Pendidikan Madrasah (PENMAD) yang terdiri dari Izin Mendirikan Sekolah Madrasah (RA, MI, MTs, MA/MAS), Layanan Guru Madrasah, Pengelolaan Dana BOS, Sertifikasi Guru Madrasah (RA, MI, MTs, MA/MAS), Peningkatan Sarana dan Prasarana Madrasah, Layanan Guru PAI, Sertifikasi Guru di Kantor Kementerian Agama, Pelayanan Haji dan Umrah, Pelayanan Pakis. Konsep pelayanan prima yang diterapkan ini sesuai dengan teori Zeithaml, Parasuraman, dan Berry (1990) tentang dimensi kualitas pelayanan, yang meliputi: (1) <em>Tangibles</em> (Bukti Fisik), (2) <em>Reliability</em> (Keandalan), (3) <em>Responsiveness</em> (Daya Tanggap) (4) <em>Assurance </em>(Jaminan), (5) <em>Empathy</em> (Empati). Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai data awal untuk peneliti berikutnya dalam mengkaji permasalahan ini dalam konteks dan isu yang berbeda.</p>Yenni, Puja Lestari, Aisatul Rodiah, Naimah Harahap, Febri Elfa Rezi
Copyright (c) 2025 Jurnal Menata : Jurnal Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
http://jurnal.staiyaptip.ac.id/index.php/menata/article/view/497Mon, 17 Feb 2025 00:00:00 +0700